Minggu, 27 April 2025
PENANGGALAN LITURGI TAHUN C / I
PEKAN PASKAH II
Warna Liturgi : Putih
Minggu Kerahiman Ilahi
(klik Santo/a, Beato/a untuk melihat kisah singkatnya)
(klik bacaan, untuk melihat isi bacaan Kitab Suci)
Renungan :
Di zaman teknologi canggih seperti saat ini dan banyak orang memiliki serta memakai perangkat telepon pintar, komunikasi dan bertukar kabar menjadi sangat mudah. Informasi bisa tersebar dengan cepat. Bahkan orang bisa menyiarkan kejadian tertentu pada saat itu juga hanya bermodalkan perangkat dalam genggaman. Orang yang jauh bisa mengikuti dan menyaksikan peristiwa secara langsung. Maka, untuk meyakinkan apakah suatu peristiwa benar terjadi dan orang benar-benar ada dan menyaksikan langsung, orang minta bukti. Bukti bisa foto atau video. Tak ada foto/video berarti bohong. Belakangan teknologi juga bisa merekayasa foto dan video dengan cara yang sangat canggih.
Injil hari ini (Yohanes 20:19-31) mengisahkan penampakan Yesus kepada para murid setelah kebangkitan-Nya. Ketika para murid yang masih terguncang sedang berkumpul, tiba-tiba Yesus menampakkan diri di tengah-tengah mereka. Tomas salah seorang murid Yesus tidak ada ketika Yesus menampakkan diri. Waktu rekan-rekannya menyampaikan kepada Tomas, ia tidak percaya. "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangann-Nya dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam bekas paku itu serta menaruh tanganku ke lambung-Nya, sekali-kali aku tidak percaya." Namun, ketika Yesus —delapan hari kemudian— mempersilahkan Tomas untuk menaruh jarinya di bekas luka Yesus, Tomas menjawab, "Ya Tuhan dan Allahku!"
Tomas mengalami transformasi setelah mengalami perjumpaan personal. Luka-luka di tangan dan lambung Yesus adalah pancaran kerahiman dan belas kasih Allah. Kerahiman yang menyentuh dan membasuh luka ketidakpercayaan kita.
"Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya," sabda Yesus. Iman pada akhirnya adalah tanggapan setelah perjumpaan personal dengan Sang Maha Rahim. Dia yang melindungi, menghidupi, menghangatkan, memberi pertumbuhan, menjaga, menerima tanpa syarat, dan membawa ke mana-mana. Seperti janin tidak dapat hidup dan berkembang tanpa rahim ibu, demikian pula kita tak akan dapat hidup tanpa kerahiman Allah. Di hadapan Sang Maha Rahim sikap iman kita seperti Tomas: Ya Tuhanku dan Allahku.
DOA :
Allah Yang Maha Rahim, Engkau sungguh mengasihi kami lebih dari apa pun. Semoga karena kerahiman-Mu, kami turut ambil bagian dalam pekerjaan kasih-Mu. Amin.
Sumber :
BUKU ZIARAH BATIN 2025
Komentar
Posting Komentar