Minggu, 16 Februari 2025
PENANGGALAN LITURGI TAHUN C / I
PEKAN BIASA VI
Warna Liturgi : Hijau
(klik Santo/a, Beato/a, untuk melihat kisah singkatnya)
(klik bacaan, untuk melihat isi bacaan Kitab Suci)
Renungan :
Pada zaman ini, orang sering mengartikan bahwa miskin, sakit, menderita, dikucilkan adalah orang yang dihukum dan tidak diberkati Tuhan, sedangkan orang yang sehat, kuat, ganteng, kaya adalah orang-orang yang dicintai dan diberkati oleh Tuhan. Apakah memang begitu ukuran berkat Tuhan bagi manusia? Tentu saja: Tidak! Allah bersabda, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Allah; diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan." (Yer. 17:5). Jadi, tidak ada kata miskin dikutuk dan kaya diberkati. Yang ada adalah orang yang mengandalkan diri sendiri dan yang mengandalkan Tuhan dan menaruh harapannya pada Tuhan.
Dalam sabda bahagia, Yesus menyampaikan soal orang miskin, lapar, menangis, menderita, dikucilkan, dan juga orang yang kaya. Bagaimana memahami sabda bahagia ini? Pertama-tama sabda bahagia mau menunjukkan fokus pastoral Tuhan Yesus kepada orang miskin, menderita, lapar dan tersingkir serta terpenjara. Ini menunjukkan bahwa Tuhan memberikan harapan bagi yang mengalami ketidak-beruntungan. Bahwasanya, menderita, sakit, lapar, terpenjara, dikucilkan bukan menjadi alasan untuk menanggalkan iman kita atau putus asa. Tuhan mengingatkan juga mereka yang memiliki kecenderungan untuk lekat pada harta benda dan tidak peduli kepada orang yang miskin. Kita ingat akan perumpamaan tentang orang kaya dan Lazarus yang miskin.
Untuk bahagia, baik kaya maupun miskin dan menderita, orang harus memiliki sikap miskin di hadapan Tuhan. Sikap ini menuntun orang untuk selalu mengandalkan Tuhan dan menaruh setiap harapan kepada Tuhan. Sikap miskin di hadapan Tuhan juga akan melahirkan sikap peduli kepada sesama secara khusus mereka yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan. Marilah kita bersama-sama menjadi orang yang bahagia dan diberkati Tuhan.
DOA :
Tuhan, hiburlah kami. Berkatilah kami. Ampunilah kami. Tuntunlah kami agar kami mampu mengolah harta duniawi untuk kesejahteraan kami dan sesama. Amin.
Sumber :
BUKU ZIARAH BATIN 2025
Komentar
Posting Komentar